jam

Minggu, 17 Mei 2009

Kenali Talenta Anak Sejak Usia Dini

Rabu, 1 April 2009 | 18:30 WIB

LOBI utama Hotel Mesra, Samarinda, mendadak meriah. Seorang wanita berpostur tinggi berkulit kuning, berhidung mancung, tiba-tiba duduk di kursi piano. Jari jemarinya menari-nari di atas tuts baby grand piano. Beberapa buah lagu instrumentalia terdengar di seantero ruangan, diantaranya My Way, If, Misty dan Juwita Malam.


Siapa wanita itu? Dia adalah Dra Rita Hutagalung MPd, dosen sekaligus pakar musik yang pernah meraih medali emas untuk katagori classic song di Olympic choir Bremen, Jerman, tahun 2004. Pada tahun yang sama ia juga mendapatkan medali perak katagori sacred song di Olympic Choir Breman, Jerman. Kamis (2/4) besok wanita yang lahir di Medan, 14 Desember 1960, akan menjadi pembicara tunggal dalam acara Workshop Ayo Menyanyi yang diadakan Kompas Gramedia dan Tribun Kaltim, di Hotel Mesra. Para peserta berasal dari guru-guru TK dan SD.


Ibu tiga putera yang juga menjadi guru piano, organ dan vocal, akan membedah peranan musik dalam pembentukan kharakter anak. Selain itu, wanita berwajah ayu tersebut juga akan memberikan tips khusus bagaimana mengenali dan menggali serta menyalurkan minat bakat anak(talent) dalam bidang musik. "Tidak semua orang tua bisa memahami potensi yng dimiliki putra-putrinya. Padahal sebenarnya masing-masing manusia memiliki talenta yang sebenarnya sudah bisa dibaca sejak usia dini. Nah, kalau kita sudah bisa mengidentfikasi talenta sang anak., orang tua tinggal mengarahkan dan memberikan fasilitas agar talenta itu bisa tersalurkan dan berkembang," kata Rita, wanita yang kini sedang mengambil program doktor (S3) di Universitas Negeri Jakarta dalam bidang pendidikan anak usia dini.

Ia memberi contoh, coba lihat acara Bintang Cilik di televisi swasta. Mereka adalah bocah-bocah biasa yang tinggal di kampung dan orang uanya pun juga tidak tahu tentang musik. Anehnya, ketika upaya pencahrian bakat dilakukan, mereka terjaring dan ternyata mampu berbicara dan bersaing di level nasional.


"Ini adalah tugas kita semua dalam membina anak didik. Bagi seorang guru, ketika anda-anda mendapati siswa-siswa yang memiliki talenta seperti itu, jangan segan-segan segera dibina dan didukung agar talenta mereka menjadi sempurna. Tetapi seorang guru juga harus memiliki ilmu tentang seni musik sebelum mereka melatih anak didiknya. Bagaimana bisa melatih kalau guru-guru tak memiliki ilmunya," ungkap mantan Pembantu Dekan III Fakultas Seni dan Musik Universitas Pelita Harapan.

Ketika ditanya benarkah musik bisa melahirkan kecerdasan bagi seorang anak, Rita mengamininya. "Betull... dengan seringnya mendengarkan lagu, atau berdendang sesuka hatinya, maka sel-sel syaraf otak manusia akan terpacu atau teraktifkan. Dengan demikian, maka otak kanan manusia akan semakin sempurna lalu melahirkan intuisi. Intuisi inilah yang kalau diaktfkan bisa meningkatkan kecerdasan anak. Salah satunya ya... melalui musik," jelasnya.



Untuk itu para guru TK dan SD diharapkan ikut berperan dalam pembentukan kharakter siswa melalui kegiatan bermusik. "Bahasa musik sangat universal, sehinggga seorang anak bisa masuk ke lingkungan sosial manapun tanpa mengenal status atau kelas. Dengan bermusik jutsru akan mempersatukan semua warna, karena disitulah esensinya mereka mulai belajar bagaimana memahami dan mengenal perasaan orang lain," tuturnya. (bec)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar