jam

Minggu, 17 Mei 2009

179 SMK BI Akan Diverifikasi Ulang

MAGELANG, KAMIS - Sebanyak 179 sekolah menengah kejuruan (SMK) yang saat ini sudah menjadi rintisan sekolah bertaraf internasional (SBI) di seluruh Indonesia, tahun ini akan diverifikasi ulang. Hasil dari proses verifikasi yang berakhir April 2008 ini nantinya akan menentukan apakah masing-masing sekolah tersebut layak untuk tetap menyandang status sebagai SBI atau tidak.

"Jika memang dianggap tidak layak, maka status SBI yang disandang bisa dicabut dan sekolah yang bersangkutan bisa menjadi SMK biasa," ujar staf Direktorat Pembinaan SMK Departemen Pendidikan Nasional, Affras Sumarno, saat meninjau SMK Pangudi Luhur (PL) Muntilan, Kamis (3/4).

Proses verifikasi tersebut dilakukan oleh tim yang beranggotakan perwakilan dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Direktorat Pembinaan SMK Departemen Pendidikan Nasional, dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Khusus pada sembilan SMK yang mendapatkan bantuan dari Indonesian-German Institute (IGI), proses verifikasi dengan meneliti 12 komponen ini, juga melibatkan pemerintah Jerman.

Untuk tahun ini, kegiatan verifikasi dilakukan mulai 1 Maret hingga 4 April 2008. Dari hasil itu, tim akan merekomedasikan kepada Departemen Pendidikan Nasional, sekolah mana yang masih tetap bertahan sebagai SBI. "Tahun ini, sekolah-sekolah yang dianggap layak untuk tetap menjadi SBI, akan mendapatkan bantuan Rp 200 juta per lembaga," ujarnya.

Saat ini, sebanyak 179 SMK tersebut memang baru berstatus sebagai rintisan SBI. Namun, pada akhir tahun 2008, diharapkan Indonesia sudah memiliki sekolah yang benar-benar berstandar SBI.

SMK berstandar SBI harus memenuhi 12 komponen kinerja. Selama ini, sekolah masih seringkali memenuhi beberapa persyaratan diantaranya nilai Test of English for International Communication (TOEIC) siswa dan guru yang masih kurang dari 400, dan masih kurang lancarnya pemakaian bahasa Inggris dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

Staf Seksi SMK Subdinas Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Sri Agung Prabowo mengatakan bahwa hingga tahun 2007, di Jawa Tengah sendiri telah terdapat 35 SMK rintisan SBI, yang tersebar di 22 kota/kabupaten. "Saat ini, 35 SMK itu juga tengah diverifikasi ulang," ujarnya.

Selain itu, Prabowo mengatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah juga berniat menambah jumlah SMK rintisan SBI. Hingga akhir tahun ini, diharapkan minimal satu SMK rintisan SBI dapat berdiri di setiap kota/kabupaten di Jawa Tengah.

"Terkait hal itu, saat ini kami juga sudah mengajukan pendirian SMK rintisan SBI di 13 kota/kabupaten di Jawa Tengah," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar